Balai Benih Ikan (BBI) Anambas menjadi salah satu pemasok bibit ikan kerapu berukuran 12 sentimeter kepada para pembudidaya ikan kerapu di Kepulauan Anambas. Bibit tersebut merupakan hasil pendederan ikan kerapu macan berukuran 5 sentimeter selama kurang lebih 2 bulan hingga ukuran bertambah menjadi 12 sentimeter.
Saat ini penjualan bibit ikan kerapu mengalami kendala. Ikan kerapu milik nelayan budidaya yang telah dibesarkan hingga ukuran siap konsumsi (1 kilogram) banyak yang belum terjual ke pasar. Hal ini disebabkan oleh kedatangan kapal-kapal penampung ikan kerapu dari Hongkong dan Republik Rakyat Tiongkok hanya datang satu kali dalam sebulan di Anambas. Akibatnya, nelayan budidaya ikan kerapu belum memiliki modal untuk membeli bibit kerapu lagi.
“Dua bulan belakangan ini tidak banyak kapal luar negeri yang masuk dan bersandar di Kepulauan Anambas. Setidaknya hanya satu kapal Hongkong yang masuk dalam satu bulan. Hal ini berpengaruh kepada penjualan ikan kerapu di pasar Anambas,” cerita Kepala Bagian Pemasaran Pang Hitam saat forum diskusi bersama pengurus BBI Anambas lainnya pada bulan ini.
Untuk mengatasi kendala itu, Pang Hitam menilai perlu ada strategi yang tepat untuk menjual habis bibit ikan hasil pendederan. Sehingga pendederan trip baru bisa segera dimulai, “BBI Anambas perlu strategi pemasaran baru untuk menggaet pelanggan-pelanggan baru. Sehingga usaha pendederan ini terus berputar,” katanya.
Pang Hitam mengundang pelanggan baru dari pulau lain dengan memanfaatkan jaringan yang ada. Pelanggan baru tersebut merupakan orang-orang yang ingin memulai usaha pembesaran ikan kerapu. Selain itu BBI Anambas mengajak kerjasama dengan penampung yang memiliki banyak anggota untuk mengajak anggotanya membeli bibit ikan kerapu. BBI Anambas memberikan harga khusus kepada nelayan anggota sebagai bentuk kontribusi BBI terhadap masyarakat nelayan.
Manajer Program Pendampingan BBI Anambas dari Desa Lestari Aan Mujibur Rohman berharap benih ikan kerapu hasil pemijahan mandiri BBI Anambas mampu dipasarkan seluas-luasnya. “Dengan dukungan pasar yang baik serta mampu menembus pasar global seperti Hongkong, Malaysia, Singapura, dan negara lainnya, tentu akan memberi dampak baik bagi kesejahteraan masyarakat di Anambas—terutama kelompok nelayan yang aktif dalam usaha budidaya ikan.” Ujar Aan. (AMR)