Jakarta (9/10) – Para penerima dana hibah program International Climate Initiative (IKI) Indonesia bertemu dalam 5th IKI Networking Workshop di Pullman Hotel Jakarta. Kegiatan rutin yang diselenggarakan setiap tiga tahun sekali ini juga menandai 15 tahun perjalanan program IKI di Indonesia dalam mendukung upaya-upaya pemulihan lingkungan akibat perubahan iklim, polusi, dan deforestasi.
Implementasi program IKI di Indonesia merupakan kerjasama bilateral antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jerman dalam berkolaborasi dan berbagi peran penguatan kebijakan di bidang energi, perubahan iklim, dan keanekaragaman hayati. Per September 2023, tercatat ada 49 proyek aktif yang terbagi dalam bidang kehutanan, mitigasi, adaptasi, dan keanekaragaman hayati, termasuk yang dilaksanakan oleh Perkumpulan Desa Lestari.
Deputi Kementerian Bidang Maritim dan Sumber Daya Alam BAPPENAS Vivi Yulaswati menyampaikan bahwa dalam salah satu prioritas utama dalam RPJPN 2025-2045 adalah keanekaragaman hayati. “Kerja sama lebih lanjut dengan beberpa Kementerian IKI di Jerman untuk meningkatkan dampak ganda dengan mengembangkan dan mendukung penerapan strategi transisi energi termasuk clean energy, efisiensi energi, energi terbarukan, dan mewujudkan akses energi yang adil terkait dengan perubahan iklim dan aksi keanekaragaman hayati di Indonesia,” papar Vivi.
Kegiatan ini juga menjadi ajang refleksi dan mendiskusikan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh 39 organisasi dalam implementasi program IKI di Indonesia. Salah satu tantangan yang sempat didiskusikan adalah kesesuaian isu program dengan rencana pembangunan pemerintah daerah dan pemerintah desa. Hal ini juga dialami oleh Perkumpulan Desa Lestari dalam implementasi program di Kabupaten Kerinci.
“Ada benang yang terputus dari perencanaan di tingkat kabupaten dengan di tingkat desa, sehingga desa perlu melakukan review RPJMDes dan memasukkan isu lingkungan hidup,” ujar Ira Wulandari, Kasubid Lingkungan Hidup Bappeda-Litbang Kabupaten Kerinci dalam merefleksikan perjalanan implementasi program di Kabupaten Kerinci.
5th IKI Networking Workshop dihadiri oleh kurang lebih 120 orang dari 39 organisasi implementor, political partner program, dan representatif Kementerian IKI. Pada sesi talkshow yang dipandu Andhyta F. Utami dari Think Policy menghadirkan narasumber dari Bappenas, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, dan akademisi dari IPB. Pada kesempatan ini pula beberapa organisasi menampilkan hasil-hasil kerja pada marketplace yang memungkinkan kolaborasi antar organisasi yang lebih luas. (NP)