Desa Kaliputu sudah berencana mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sejak 2017 tapi terkendala oleh pencarian pengelola dan merencanakan jenis usaha. Enam tahun kemudian, BUMDes baru terbentuk setelah mendapat pendampingan dari PT Djarum melalui Perkumpulan Desa Lestari.
BUMDes yang bernama BUMDes Mukti Makaryo ini dipimpin oleh Wijono sebagai direktur. Setelah mengantongi legalitas, Wijono bersama pengurus BUMDes sepakat menjalankan tiga unit usaha: penyewaan gedung, jasa pembayaran, dan makelar.
“Tiga usaha itu bisa langsung menghasilkan meskipun belum ada modal dari desa,” kata Wijono.
Gedung berukuran 7 x 17 meter persegi di Desa Kaliputu mulanya hanya jadi saksi bisu dari berbagai kegiatan desa. BUMDes pun menyulap gedung itu menjadi aset yang bisa menghasilkan. Pengurus mematok tarif sewa Rp500 ribu per hari dengan biaya tambahan untuk perlengkapannya. Tarif ini relatif murah dibanding dengan tarif persewaan gedung lain sehingga menarik minat pelanggan.
Promosi yang gencar dilakukan oleh pengurus menjadi kekuatan BUMDes hingga semakin dikenal warga dari desa-desa lain. Tidak hanya gedung, ada juga pelanggan yang menyewa kursi dan halamannya untuk acara lomba ayam pelung (hias). Hal ini tentu menambah pendapatan BUMDes Mukti Makaryo, “Usaha persewaan gedung sudah ada yang booking dari bulan Januari kemarin sampai Juni 2024,” ujarnya.
Selain persewaan gedung, BUMDes mengembangkan unit usaha jasa pembayaran yang minim resiko dan tanpa modal. BUMDes menyasar masyarakat setempat sebagai pelanggan karena sebagian besar sibuk bekerja. Mulanya BUMDes hanya melayani jasa pembayaran PBB dengan sistem konvensional hingga akhirnya bekerja sama dengan Bank Jateng dan Samsat pada Juni 2023. BUMDes juga meluaskan jasa pembayaran PDAM, listrik, dan pajak kendaraan.
Usaha makelar yang dijalankan BUMDes hanya bersifat sampingan ketika menerima pesanan snack dus, nasi tumpeng, ATK, hingga batu nisan dari warga. Fee memang tidak menentu tapi bisa menambah pendapatan BUMDes.
Belum ada satu tahun berjalan, tiga unit usaha BUMDes Mukti Makaryo yang tampak sederhana dan tanpa modal sudah bisa menyumbang Pendapatan Asli Desa (PADes) Kaliputu. Nominalnya belum menyentuh angka jutaan tapi BUMDes sudah berkontribusi untuk pembangunan Desa Kaliputu. (IIS)